Jumat, 29 Oktober 2010

Pemuda dan Identitas


Pemuda adalah fase dimana manusia berkembang menjadi dewasa. Dewasa di sini dalam segi pemikiran, tingkah laku dan sifat. Untuk mencapai kedewasaan, mereka biasanya melalui banyak hal yang dapat merubah sifat dan identitas mereka.

Lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan seorang pemuda untuk mencapai kedewasaan, jika mereka hidup di lingkungan orang-orang yang suka minum minuman keras maka dewasa mereka akan menjadi pemabuk. Namun jika mereka hidup dalam lingkungan orang-orang yang sholeh maka dewasa mereka akan menjadi orang yang sholeh juga.  Dalam hal ini mereka melakukan copying atau meniru sifat-sifat orang yang ada di sekitar mereka.

Selain lingkungan, pendidikan juga sangat berpengaruh dalam pencarian identitas. Dengan pendidikan moral dan akhlak yang baik, mereka dapat memilih mana yang baik dan buruk. Yang baik akan mereka serap dan menjadi bagian dari identitas mereka sementara yang buruk akan mereka singkirkan. Sebaliknya, jika seorang pemuda tidak mendapatkan pendidikan yang baik maka mereka akan dengan mudah menyerap hal-hal yang buruk sebagai identitas mereka tanpa dapat memiliah-milah terlebih dahulu.

Untuk itu sebagai pemuda marilah kita pintar-pintar memilah mana yang baik dan buruk, berteman dengan siapa saja asal tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang buruk. Jika kita dapat melakukan itu maka  ke depannya kita akan menjadi pribadi yang memiliki identitas yang baik dan berguna bagi masyarakat di sekitar kita.

Jumat, 22 Oktober 2010

Fungsi Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal seseorang ketika lahir. Keluarga sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dalam diri seseorang. Bagaimana orang itu hidup, besosialisasi, menyelesaikan masalah, dan semua hal lain yang berkaitan langsung dengan kehidupannya adalah karena faktor keluarga. Banyak orang yang sukses dalam hidupnya adalah karena pendidikkan dalam keluarganya yang selalu mengajarkan cara-cara yang baik dan benar dalam menjalani hidup. Namun banyak pula yang hidupnya hancur dan berantakan juga karena pendidikan dalam keluarganya yang mengajarkan cara-cara yang tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat.

Fungsi keluarga dalam masyarakat menempati posisi teratas dibanding media sosial lainnya. Jika sistem yang diterapkan cocok dengan kepribadian anak maka dapat dipastikan anak itu akan diterima baik dalam masyarakat dan akhirnya membawa kebanggaan untuk keluarganya.

Untuk itu marilah kita sebagai komponen dari suatu keluarga menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan apa yang diterapkan dalam keluarga kita agar fungsi dari keluarga itu sendiri dapat dijalankan dengan baik dan tercapai tujuan yang baik pula.

Kamis, 14 Oktober 2010

Pengaruh Budaya Barat terhadap Masyarakat

Sudah sekian lama Indonesia merdeka, Indonesia telah berkembang pesat membentuk pribadi bangsa sendiri. Tentunya perkembangan tersebut telah dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya pengaruh budaya-budaya barat yang masuk pada masyarakat Indonesia.

Budaya barat dapat masuk ke Indonesia dengan berbagai cara, seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, budaya barat meresap dalam masyarakat dan mempengaruhi budaya bangsa. Lama-kelamaan kehadiran budaya barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend centre bagi masyarakat. Budaya barat dianggap ciri khas keMODERNan, padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan dan situasi masyarakat di sini. Budaya barat yang tidak sesuai sebenarnya tidak perlu diserap oleh masyarakat, namun karena budaya barat dianggap MODERN, masyarakat tetap menyerapnya sehingga menimbulkan efek negatif kepada budaya kita.

Efek negatifnya sangat terasa pada remaja-remaja saat ini. Dengan kenakalan remaja saat ini yang berkiblat pada budaya barat rasa-rasanya telah menurunkan nilai moral pada masyarakat kita. Nilai-nilai tradisional pun seakan tenggelam dengan ciri khas kemodernan barat.

Untuk itu marilah mengatasi efek-efek negatif dari budaya barat tersebut. Dibutuhkan dukungan pemerintah, tokoh masyarakat dan tentunya masyarakat itu sendiri untuk mengontrol nilai-nilai yang boleh masuk atau tidak kepada budaya kita agar budaya kita tetap berada pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.


Minggu, 03 Oktober 2010

We Butter The Bread With Butter (Band Review)





We Butter The Bread With Butter adalah sebuah deathcore band dari Lubben, Jerman. Dibentuk pada tahun 2007 oleh Marcell Neumann. Album pertama mereka, Das Monster Aus Dem Schrank dirilis pada 21 November 2008 oleh Redfield Record. Album kedua mereka, Der tag an Dem Die Welt Unterging dirilis pada tanggal 14 Mei 2010. We Butter The Bread With Butter memulai debut mereka sebagai duo, namun sejak musim panas 2010, 3 anggota baru masuk membentuk full band.


We Butter The Bread With Butter is :
Tobias "Tobi" Schultka as Vocal (founder)
Marcel "Marci" Neumann as guitar (founder)
Kenneth Iain Duncan as guitar (2010–present)
Maximilian Pauly Saux as bass guitar (2010–present)
Can Özgünsür as drum (2010–present)

We Butter The Bread With Butter on myspace

Manusia

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Mereka saling membutuhkan karena mereka memiliki perbedaan-perbedaan yang harus mereka isi satu sama lain agar tidak mudah terinjak orang lain. Perbedaan-perbedaan tersebut tentunya dibentuk oleh lingkungan masing-masing yang pasti berbeda juga. Untuk itu dalam tulisan kali ini saya akan memaparkan sifat-sifat saya dan perkembangannya saat masih sd sampai saat ini untuk dapat mengetahui bagaimana lingkungan mempengaruhi sifat/kepribadian seseorang.
 
Pada waktu saya sd sebenarnya saya adalah orang yang tertutup dan kurang bergaul karena saya belum mempunyai keberanian untuk bergaul dengan teman-teman saya. Namun, beranjak smp saya mulai dapat bergaul dengan teman-teman saya karena saat itu saya mempunyai teman-teman yang dapat mengajak saya bergaul dengan yang lainnya. Saya mulai mengerti cara-cara bergaul dengan teman sebaya dan mulai mengikuti apa yang mereka biasa lakukan. Inilah awal saya menerima dunia yang sebelumnya tidak pernah saya temui. Saya mulai ngeband dengan teman-teman saya dan saya merasa nyaman dengan itu.

Beranjak SMA, saya mulai jarang ngeband dan asik dengan dunia yang baru lagi, saya mulai suka mengoprek-oprek motor saya karena saat awal sma teman saya juga suka bermain motor. Darinya, saya jadi suka nogkrong di bengkel, keluar malam dan ikut-ikutan balap liar yang sebenarnya orang tua saya tidak tahu dengan kegiatan-kegiatan saya itu. Sampai akhirnya saya ketauan oleh orangtua saya karena saat itu suara mesin motor saya berisik sekali. Akhirnya saya dilarang untuk bermain motor lagi namun saya tetap membandel dan terus mengoprek-oprek motor saya sampai uang jajan saya habis hanya untuk motor. Saya mulai sadar kalau kegiatan itu sebenarnya hanya menghamburkan uang saya, akhirnya saya mulai meninggalkan dunia itu dan saya pun tidak pernah lagi nongkrong dengan anak motor.

Setelah saya meninggalkan dunia motor, saya mulai berkumpul dengan teman-teman saya yg masih satu sma dengan saya, saya mulai nongkrong dengan mereka di tempat yang bernama Cafe Brother. Sebenarnya tempat ini bukanlah cafe seperti namanya, tempat ini cuma warung biasa dengan halaman yang cukup lebar untuk kami berkumpul. Disini saya menemukan hal-hal yang lebih baik daripada sebelumnya, disini juga saya menemukan teman-teman yang sangat lucu dengan lawakan mereka yang unik. Saya pun terpengaruh dan mulai mencoba melucu dengan cara-cara mereka. Saya menemukan hal yang sangat unik di lingkungan ini. Dan sampai sekarang saya masih tetap sering ke sana karena di sanalah tempat saya, saya sudah merasa nyaman dengan teman-teman disana.


Begitulah cerita saya dari sd sampai sekarang, anda dapat menilai sendiri bahwa lingkungan sangat mempengaruhi seorang MANUSIA dalam berkembang dan membentuk sifat-sifatnya..